pesan-pesan doa pengawalan & terobosan HOME
menyiapkan ‘the saint’
Pengantar: Manusia itu merupakan makhluk roh (spirituil) yang menempati tubuh dan memiliki jiwa. Oleh karena itu kehidupan manusia, khususnya umat percaya, tidak akan lepas dari perjalanan spirituil. Dan, perjalanan spiritual umat percaya dan gereja Tuhan itu bisa dikelompokkan kedalam tahapan-tahapan sebagai berikut:
Tahapan Non-Believer, tahapan manusia yang belum lahir baru, atau belum memiliki spiritual reality suatu kebenaran. Agar mereka memiliki tahapan lebih lanjut dibutuhkan suatu evangelism, pengkomunikasian Inijil.
Tahapan New-Believer, tahapan dimana umat percaya mulai memiliki gairah yang didasari oleh cinta/kasih kepada Tuhan Yesus untuk terus belajar dan bertumbuh sebagai murid Kristus sejati, dan terus memasuki tahapan berikutnya dengan mlibatkan aktif dalam discipleship.
Tahapan True-Believer, tahapan dimana umat percaya yang sudah mampu menghidupi kehidupan kekrsitenan sejati mulai menerima empowering scouting & mentoring untuk mengembangkan identitas dan panggilan Ilahinya.
Tahapan The-Saint, tahapan dimana umat percaya yang telah memperoleh tuntunan / proses eldership dan spiritual-fathering/parenting. The Saint mulai masuk ke tahapan untuk mewujudkan panggilan Ilahi berdasarkan identitas Ilahinya.
Tahapan the-Church, tahapan dimana Church (baca pelayanan di seluruh domain pengaruh) mulai mengerucut ke arah unity (baca persatuan dan kesatuan anggota Tubuh Kristus) karena adanya apostleship dalam menjejaringkan, bekerja-sama, mengfungsikan, membuat berperan, mengkolaborasikan, mensinersikan, serta menkonvergensi gereja/pelayanan yang ada.
Tahapan Body-of-Christ, tahapan dimana wujud Tubuh Kristus sudah mulai dirasa karena dampak yang telah diberikan dengan berperannya apostolic council sehingga koordinasi dan arahan Ilahi benar-benar terimplementasikan untuk menjadikan persatuan dan kesatuan Tubuh Kristus bergerak dan bermanifestasi ke tahapan berikutnya.
Tahapan Gloryfing-Church, kemuliaan Gereja / Pelayanan yang adalah kemuliaan Tuhan sendiri akan benar-benar memberikan dampak sedemikian rupa sehingga bumi penuh kemuliaan-Nya, segala sesuatu dipulihkan, dan Injil Kerajaan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa!
Dengan bantuan peta perjalanan kehidupan spiritual tersebut kita akan bisa mengetahui dimana tahapan kita atau pelayanan kita saat ini dan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk melangkah lebih jauh. ±
Penyataan & Penjelasan:
Senin, 25 April 2011: Sewaktu ditunjukkan gereja-gereja, tampak ada banyak bayi-bayi yang digendong oleh suster-suster. Banyak pemimpin dan yang melayani, yang walaupun telah mengajar tentang kasih dan penyembahan, tetapi belum memiliki ‘spirituil reality’ hal tersebut, sehinga membuat para jemaatnya kebingungan dan tidak bisa bertumbuh. /vision/fn
- Gereja berbicara bukan hanya gereja institusi yang kita kenal sekarang, tetapi benar-benar gereja sejati seperti yang memang Tuhan Yesus kehendaki. Itu meligkupi semua bentuk pelayanan yang sekarang ada dan yang akan diadakan.
- Ada banyak bayi, yang melambangkan potensi umat percaya yang saat ini sedang diurus oleh para suster, pekerja upahan.
- Para pemimpin gereja yang pengajarannya hanya bersifat informatif (gets out) saja, bukan komunikatif (gets through), karena memang padaa hakekatnya mereka belum memiliki spiritual reality kebenaran yang diajarkan, khususnya yang berkenaan dengan kasih dan penyembahan.
Senin, 2 Mei 2011: Dalam pelayanan Tuhan minta kita untuk membangun jembatan, bukannya tembok.
Tuhan menunjukkan ada para pendoa, tidak terlalu banyak, yang masing-masing diberi gulungan kertas yang belum boleh dilihat, sedang dibariskan untuk / sebagai jembatan. Sewaktu si pelihat ingin tahu isi gulungan, Tuhan meminta untuk bersabar, dan disuruh melihat ke belakang. Ternyata, banyak barisan yang sudah berbaris. Akan banyak orang-orang yand dalam pelayanannya akan dipakai sebagai jembatan. Jembatan untuk terwujudnya Kesatuan Tubuh Kristus di Indonesia dan bangsa-bangsa. /vision/fn
- Jembatan merupakan bentuk pelayanan untuk menjangkau, untuk bisa dipakai sebagai jalan, untuk menghubungkan, untuk menghidupkan, dll. Tembok merupakan pelayanan menyendiri, menutup diri, melindungi diri, memperkuat diri, tanpa peduli dengan apa yang sedang terjadi di sekitarnya.
- Pendoa gambaran pelayanan bukan pendoa yang sekarang kita kenal. Tetapi suatu bentuk pelayanan penyembah yang benar, watch & war prayer, pelayanan yang mengawali dan melakukan terobosan-terobosan untuk mewujudkan kehendak Tuhan. Pelayanan yang senantiasa mencermati semua bentuk aktivitas spirituil yang sedang bermanifestasi dan akan segera melibatkan diri di waktu yang tepat memberi pengarahan, menuntun, dan menerobos.
- Gulungan kertas yang berisikan peta menunjukkan boundaries / teritorial yang harus di-dominion untuk menegakkan otoritas Ilahi, di Indonesia dan bangsa-bangsa.
Senin, 9 Mei 2011: Tuhan punya passion luar biasa kepada kita semua. Banyak sekali orang yang mengatakan bahwa dia sayang kepada Tuhan, tetapi saat Tuhan meminta sesuatu, mereka tidak meresponi. Mereka hanya memperkaya diri-sendiri. Banyak gembala kalau bertemu yang ditanyakan adalah berapa banyak jemaatnya, dan bukan berapa banyak pasukan untuk Tuhan. Banyak gereja yang tidak mempersiapkan jemaatnya untuk menjadi pasukan. Banyak sekali gereja yang hanya melakukan sesuatu yang dipelataran saja, disibukkan dengan liturgi-liturgi, padahal yang diminta adalah supaya dekat dengan Tuhan, dan membangun mezbah. Sebagai penyembah yang benar. Mereka tidak maksimal walaupun kelihatannya maksimal.
Waktu ditanya bagaimana untuk bisa mengasihi Tuhan? Tuhan menyuruh untuk membuka suatu ruangan dimana di dalamnya ada puluhan orang yang sedang duduk di bawah, di depan meja kecil, yang sedang serius menuliskan sesuatu, dengan pakaian yang terang benderang. Ruangan itu terang dengan kemuliaan Tuhan. Tuhan mengatakan bahwa Dia akan melakukan sesuatu untuk mereka, dan mereka sedang melakukan sesuatu untuk Dia kerjakan. Mereka semua memiliki hati yang utuh, yang tidak cacad atau robek. Tuhan mengatakan agar kita menjadi pasukan yang bisa mementor orang lain. Tuhan sendiri yang akan memberi pengajaran kepada kita. /vision/fn
- Passion, atau gairah, luarbiasa Tuhan bagi gereja-Nya kurang disambut. Mereka tidak meresponi mungkin karena disibukkan oleh pelayanan-pelayanan yang bukan dari Tuhan. Pasti ini pelayanan yang tidak didasari oleh hati yang mengasihi Tuhan. Gereja diminta punya hati seperti mempelai yang ada di Kidung 3:1-5, yang mau meninggalkan segala kenyamannya, bahkan mengambil resiko, untuk menemukan kekasihnya. Gereja harus mau belajar lebih lagi agar benar-benar memiliki spiritual-reality sebagai penyembah yang benar.
- Gereja / pelayanan yang hanya disibukkan dengan sesuatu yang ada di pelataran, dengan liturgi-liturgi. Ada suatu peringatan di kitab Wahyu kalau mereka yang ada di pelataran akan diserahkan kepada bangsa kafir untuk diinjak-injak. Mereka tidak diukur, yang diukur adalah mereka yang ada di Ruang Kudus dan Ruang Mahakudus. Para pemimpin gereja punya tanggung-jawab untuk membawa masuk seluruh jemaat yang dipercayakan kepada mereka.
- Jemaat suatu gereja atau pelayanan itu bisa disamakan dengan rakyat sedangkan pasukan adalah jemaat yang sudah tahu identitas diri dan panggilan Ilahinya. Mereka adalah ’the Saint’ itu. The Saint bisa didefiniskan sebagai ‘the empowered Kingdom people to change the world.’ Jemaat yang sudah diberdayakan sedemikian rupa sehingga mampu untuk mewujudkan panggilan Ilahinya. Merekalah yang dalam pernyataan tersebut serius untuk membuat suatu perencanaan Ilahi dalam mewujudkan kehendak Dia.Mereka memiliki hati yang utuh.Kepada merekalah Tuhan akan mempercayakan pengajaran-Nya karena mereka bisa dipercaya untuk mementor orang lain menjadi seperti mereka, untuk hanya mewujudkan kehendak Bapa, bukan yang lain.
Re-9 Mei 2011: Passion Tuhan terhadap umatNya begitu besar tapi sayang hanya sedikit yang meresponnya. kenapa? Ada begitu banyak argumentasi untuk terwujudnya Kesatuan tubuh Kristus.
Saat ini Tuhan minta kita Membangun dan memperlengkapi Pasukan. Pasukan yang tidak memiliki kepentingan diri sendiri tetapi pasukan yang memiliki kepentingan KERAJAAN ALLAH.
Pasukan yang diperlengkapi, pasukan yang akan bergerak mementor, membangun pasukan-pasukan lainnya untuk bersama-sama; membangun jembatan bagi terwujudnya kesatuan tubuh Kristus.
Pasukan yang memiliki Penglihatan dan pendengaran yang tajam sehingga ketika bergerak bukan hal-hal yang baik yang kita lakukan tapi PEKERJAAN- PEKERJAAN YANG PENTING.
Jadi mari kita membangun pasukan-pasukan yang tidak mementingkan diri sendiri. Tuhan Yesus memberkati. /hz
Re-9 Mei 2011: Menarik sekali apa yang dilihat di dalam ruangan itu. Sekelompok hamba Tuhan dengan pakaian yang terang sedang men”download” pewahyuan dan menuliskan strategi untuk pelaksanaannya. Itulah yang ada di dalam hati saya ketika mendengar tentang orang-orang yang dilihat dalam ruangan yang terang – menunjukkan bahwa mereka ada di dalam hadiratNya – yaitu ketika hamba2 Tuhan ini benar-benar membangun mezbah mereka dan masuk dalam ruang maha kudus bersama Tuhan. Pakaian terang dan hati yang utuh itu menunjukkan bahwa mereka memang sudah siap dengan apapun yang diminta oleh Tuhan.
Berbicara tentang pasukan yang siap mementor adalah berbicara tentang pasukan yang siap untuk memberi. Dan kita semua tahu bahwa kita hanya bisa memberi apabila kita memang memiliki. Menurut pendapat saya, ini adalah suatu “stature” yang menunjukkan kedalaman dan kedewasaan seseorang akan karunia yang telah dipercayakan Tuhan kepadanya.
Saya berdoa dan percaya bahwa saya akan melihat pasukan yang dikehendaki Tuhan ini. Suatu kebangkitan terjadi atas umatNya. Mereka akan berada pada posisi yang ditetapkan oleh Tuhan, dan pasukanNya akan bergerak seperti dalam nubuatan Yoel. They run, they climb, they march and do not break rank - suatu pasukan yang sangat kuat, fokus, dan tahu posisinya. They do not push one another; everyone marches in his own column - setiap orang tahu “boundaries”nya. The day of the Lord is coming … /ihut
RESOURCEFULLNES:
MENTORING
Pengantar: Pementoran/mentoring adalah pengalaman bersama dimana seseorang memberdayakan orang lain dengan berbagi sumber-daya yang Allah beri. Ini berbeda dengan pemberdayaan/empowering dimana merupakan tindakan memberi kekuatan atau kuasa ke orang lain sehingga mereka bisa melakukan sesuatu/melayani dengan efektif.
Mentoring merupakan salah satu cara dalam kepemimpinan untuk melipat-gandakan pemimpin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mentoring:
- Harus komit pada SESEORANG - Orang yang kita mentor (mentee) harus menjadi komitmen kita kepada mereka sebagai manusia. Bukan suatu proyek. Kita harus mengasihi mereka dan sangat berminat kepada mereka. Para pemimpin tidak bisa dikembangkan secara beramai-ramai. Mereka bisa dikembangkan secara pribadi, sendirian, melalui pementoran dalam kehidupan.
Kita harus komit dalam PROSES - Akan terjadi pasang-surut dalam menjalani perjalanan bersama mentee. Kita harus bisa melangkah mundur untuk melihat proses yang sedang mereka masuki dan langkah-langkah yang diperlukan untuk pertumbuhannya, dan memehami gambaran besar kehidupan mereka. Kita harus punya kemampuan untuk bisa membedakan. - Harus berkomitmen ke TUJUAN - Komitmen akhir kita haruslah sebagai hasil akhir. Kita harus bertekad untuk membantu mereka berpindah dari tempat mereka sekarang menuju ke tempat yang telah ditetapkan. Sama seperti Allah akan menyelesaikan pekerjaan yang telah Dia mulai lakukan dalam diri kita (Filipi 1:6), kita harus melihat hasil akhir dalam diri mentee dan menggenapkan komitmen kita kepada mereka. Kita harus tekun.
Proses Pelatihan
Langkah-1: MODEL - Proses dimulai dengan seorang mentor menyelesaikan suatu tugas sementara mereka yang dilatih (mentee) memperhatikannya. Pastikan untuk memberi mereka kesempatan bisa melihat keseluruhan proses. Terlalu sering saat pemimpin melatih, mereka tidak memulai dari awal tetapi dari tengah sehingga membuat mereka yang sedang diajar bingung. Saat mereka melihat tugas diselesaikan dengan benar dan lengkap, itu memberi mereka sesuatu yang bisa ditiru.
Langkah-2: MENTOR - Selama langkah ini, mentor akan melanjutkan menyelesaikan tugasnya, sementara mentee ada di sampingnya membantu dan terlibat dalam prosesnya. Ambil waktu untuk menjelaskan bukan hanya bagaimananya tetapi juga mengapa untuk setiap langkah-langkahnya. Di tahapan ini akan banyak terjadi komunikasi.
Langkah-3: MONITOR - Di bagian ini mentor dan trainee/mentee bertukar tempat. Mentee menyelesaikan tugas dan mentor membantu dan mengoreksinya. Selama tahapan ini penting untuk memberikan sesuatu yang positif dan mendorong menguatkan mentee. Ini akan membantu mereka mampu untuk tetap mencoba dan memperbaiki diri dan bukannya menyerah. Bekerja bersama mereka sampai mereka mengembangkan konsistensinya. Begitu mereka memahami prosesnya, minta mereka menjelaskannya. Ini akan membantu mereka memahami dan mengingatnya.
Langkah-4: MOTIVASI - Di tahap ini mentor akan keluar dari proses dan membiarkan mentee melakukannya sendiri. Tugas mentor meyakinkan mentee memiliki pengetahuan untuk melakukan tugasnya dan mendorongnya sehingga mereka akan melanjutkan dan memperbaiki diri. Penting bagi mentor untuk tetap bersama mentee sampai dia merasa berhasil. Ini akan memotivasi mentee membuat perbaikan proses.
Langkah-5: MELIPAT-GANDA - Begitu pemimpin baru melakukan tugasnya dengan baik, giliran mereka untuk mengajar yang lain bagaimana melakukannya. Seperti apa yang diketahui oleh seorang guru bahwa cara terbaik untuk mempelajari sesuatu ialah dengan mengajarkannya. Keindahan proses pementoran ialah mengijinkan mentor untuk bergerak ke pengembangan tugas penting lain sementara pemimpin baru sekarang mampu mengerjakan berbagai tugas dan memimpin yang lain.
Sebuah lilin tidak kehilangan apa-apa saat menyalakan lilin lain; bahkan akan melipat-gandakan terangnya. Inilah cara pementoran bekerja. Para pemimpin menginvestasikan waktu dan pemahamannya ke para pemimpin yang sedang muncul, dan mulai melipat-gandakan usaha mereka. Walaupun pekerjaan ini sepertinya lambat pada mulanya, nantinya akan bertumbuh secara eksponential!
Seorang Mentor Yang Baik:
- MEMBUAT LUKISAN - Manusia itu berpikir dalam gambar/lukisan. Kita adalah manusia visual yang hidup dalam jaman visual. Cerita-cerita, analogi, dan perumpamaan akan membantu untuk membuat informasi bisa lebih lama untuk diingat. Jika mentor melukiskan suatu gambar dengan kata-katanya, akan membantu mereka yang dimentor menangkap konsep-konsep yang sedang mereka coba pahami. Mentor membuat lukisan melalui cerita-cerita, analogi-analogi, gambaran kata-kata dan perumpamaan-perumpamaan.
- MEMBUAT PEGANGAN - Setiap orang memiliki beberapa pengetahuan tentang kebenaran. Meskipun begitu, hampir semua orang mencoba untuk memahaminya dengan kuat sehingga mereka bisa memakai kebenaran itu dalam kehidupan sehari-harinya. ‘Pegangan’ sederhananya adalah hal-hal yang bisa kita pegang dan genggam. Kita memberi pegangan kepada orang lain saat menyimpulkan kebenaran-kebenaran menjadi sesuatu yang ‘akrab’ untuk digunakan. Kebenaran kemudian akan menjadi sebuah prinsip yang mereka bisa hidupi. Jika seseorang punya sebuah pegangan atas sesuatu itu berarti mereka ‘memilikinya’ dan bisa menggunakannya, sekaligus bisa untuk mengkomunikasikannya kepada orang lain. Seorang mentor yang baik itu bisa mengkristalkan suatu kebenaran sehingga sesuatu yang rumit menjadi mudah.
- MENAWARKAN PETA-PERJALANAN - Peta-perjalanan itu sesuatu yang membantu sebagai petunjuk-arah maupun pandangan ‘gambaran besar’-nya. Saat kita memberi seseorang suatu ‘peta-perjalanan’ sesungguhnya kita sedang memberi ‘kompas-kehidupan’ kepada mereka. Peta itu akan membantu kita menjalani perjalanan yang belum pernah kita lakukan. ‘Peta-perjalanan’ rohani tidak hanya membantu orang untuk bisa melihat jalan yang benar, tetapi juga hubungannya dengan jalan-jalan yang lain. Mereka memberi perspektif gambar secara keseluruhan. Ini umumnya terjadi hanya jika terjadi komunikasi secara terus-menerus, bukan hanya sekali-seklai dan secara kebetulan saja.
- MENYEDIAKAN LABORATORIUM - Jika kita menyediakan laboratorium bagi mentee kita, kita sedang memberi mereka tempat untuk mempraktekkan kebenaran yang telah dibicarakan bersamanya. Secara definisi, laboratorium itu tempat yang aman untuk melakukan eksperimen atau percobaan. Kita semua membutuhkan laboratorium atau ‘lab’ untuk mempraktekkan semua pengetahuan dan pengajaran yang kita telah terima. Di lab kita bisa belajar memunculkan pertanyaan-pertanyaan benar yang bisa kita tanyakan; latihan-latihan yang cocok untuk dipraktekkan; pemahaman terhadap suatu masalah, dan pengalaman tentang agenda kehidupan yang seharusnya dalam hidup. Laboratorium yang baik itu bisa diukur dan dievaluasi bersama-sama.
- MENYEDIAKAN AKAR - Salah satu tujuan krusial yang harus dimiliki mentor bagi mentee-nya ialah memberi mereka ‘kaki dan sayap’, ada fondasi yang harus diletakkan, sekaligus kebebasan untuk bisa terbang dan memperluas wawasan. Fondasi itu termasuk konstruksi ‘kehidupan yang dibangun di atas karakter’ dan bukannya ‘kehidupan yang dibangun di atas emosi’. Mereka harus meninggalkan kita kita dengan memiliki tekad kuat yang bisa mereka hidupi, sekaligus harga-diri yang berdiri di balik tekad-tekad tersebut. Semakin dalam akar akan semakin tinggi suatu pohon bertumbuh, dan semakin tahan terhadap serangan badai.
- MEMBERI SAYAP - Gambaran kata terakhir yang menggambarkan apa yang seorang mentor bisa berikan kepada mentee ialah ‘sayap’. Kita memberi seseorang sayap saat kita memampukan mereka untuk bisa berpikir besar, dan mengharapkan hal-hal besar dari Allah dan dari dirinya. Saat seseorang memiliki sayap, mereka bebas menggali dalam dan menjelajah luas akan potensi dirinya. Saat mentor memberi sayap, mereka membantu mentee terbang di ketinggian baru dalam hidupnya. Sesuatu yang penting untuk mengajar para mentee bagaimana menanyakan suatu pertanyaan dan memperoleh jawabnya.