Sabtu, 23 Mei 2015

Benih Kerajaan Yang Mulia

BENIH KERAJAAN YANG MULIA – Ron McGatlin                       HOME
Kehidupan 'Impian Amerika / American Dream' telah berpengaruh bagi banyak orang di dunia barat sehingga rohani mereka tertidur.
Allah Abraham, Ishak dan Yakub telah menanamkan janji penebusan bagi dunia ini. Yesus Kristus, Mesias yang dijanjikan, telah menanamkan benih (DNA) kerajaan Allah ke umat Allah yang ada di dunia ini.
Sementara umat manusia dunia yang tertidur bermimpi akan bertambahnya kekayaan dan bisa hidup dengan bermain-main mereka, mereka gagal menumbuhkan benih injil kerajaan Allah yang telah ditanamkan oleh Yesus Kristus.
Jadi, apa yang disebut sebagai 'Impian Amerika' menjadi suatu 'mimpi buruk' sewaktu iblis menyelinap masuk dan membelenggu pikiran orang-orang yang tertidur ini. Anak-anak mereka digoda dan dilatih oleh roh-roh kegelapan yang menipu, yang seringkali muncul sebagai malaikat terang. Begitu anak-anak tersebut bertumbuh dewasa, semakin banyak kegelapan yang tersebar di seluruh negeri. Muncul generasi-generasi merosot, yang tidak lagi mempertahankan benih kerajaan Kristus Yesus.
Saat ini mereka yang memiliki atau dirasuk allah lain sedang memasuki negeri para pemimpi yang tertidur ini untuk mengambil-alih dan memerintah atas mereka. Tujuan mereka ialah menghancurkan benih mulia kerajaan Allah dengan cara menyingkirkan semua mereka yang sudah ditaburi dengan benih Yesus Kristus dari bumi, dan menegakkan tahta allah lain menggantikan Allah yang sejati.

Kebangunan Benih Mulia – Sejarah mencatat Tuhan mengirimkan banyak kebangunan untuk membangkitkan kehidupan vital mereka yang tertidur. Dia menyiapkan dan mengirimkan banyak orang yang gagah-berani dan roh-roh perkasa yang melayani (para malaikat kudus) yang bekerja bersama mereka dalam membawa orang-orang kembali ke kerajaan Allah. Memang sebagian besar mereka dan pergerakaan yang dilahirkan telah tiada. Mereka telah pergi ke sorga untuk menyoraki kita agar terus mau bergerak ke tujuan akhir. Meskipun mereka telah tiada, karya dan pergerakan Tuhan yag mereka bawa dan lahirkan tetap tinggal sebagai benih yang ditaburkan di umat-sisa. Misi mereka sudah selesai, musim telah berubah, tetapi misi mereka tidaklah gagal. Kalau melihat jumlah penduduk yang sekarang ada sepertinya apa yang telah mereka kerjakan itu sia-sia. Tetapi sesungguhnya tidak begitu!
Melalui mereka semua Tuhan telah menyiapkan suatu umat-sisa yang benar-benar telah tertaburi, terserap sepenuhnya, serta dibentuk oleh DNA Raja Yesus dan kerajaan Allah dari sorga. Umat-sisa tersebut kemungkinannnya jauh lebih besar dari apa yang bisa kita lihat.
Pada jaman dahulu para peziarah (pilgrim) dan para pionir (pioneer) selalu membawa kantung-kantung benih bersamanya untuk ditanamkan ke tanah atau tempat baru yang mereka akan buka dan tinggali. Mereka sesungguhnya juga membawa dalam diri mereka benih-benih budaya mereka. Budaya itu tidak ada di tanah atau di suatu tempat; tetapi ada di dalam diri manusia. Manusia membentuk budaya yang sudah ada dalam diri mereka kemanapun mereka tinggal. Benih budaya kerajaan itu ada di umat-sisa untuk mengisi negeri dengan kerajaan Allah di bumi seperti di sorga.
Kita inilah benih-benih mulia kerajaan bagi bumi ini. Kantung benih kita ialah injil kerajaan yang telah ditanamkan oleh Yesus Kristus dan para murid di abad pertama. Kebenaran yang memimpin kita, hikmat berjalan di samping kita, dan Kasih itu kekuatan kita. Kita ini firman yang diucapkan oleh Tuhan untuk membuat / membangun koloni, atau 'menjajah' bumi, dengan budaya Sorga.
Tidak ada kompromi dalam benih mulia umat Allah yang telah dimurnikan dengan api penganiayaan dan kerjakeras, yang dicetak dan dibentuk oleh tangan Tuhan yang hidup, menggaungkan kembali suara musik nyanyian-nyanyian hati-Nya yang menggetarkan setiap kehidupan yang ada di bumi dan lautan, menyembuhkan bumi dan semua yang tinggal, membawa damai sejahtera di bumi dan kebaikan bagi manusia.

Menegakkan Koloni Yerusalem Baru – Melewati banyak penganiayaan dan pencobaan pembersihan yang sedang dan akan terjadi di bumi sesungguhnya akan menyingkirkan semua apa yang tidak ditanam oleh Tuhan. Para pilgim dan pionir Tuhan akan menanam budaya Yerusalem Baru dari sorga di tanah terbuka sisa-sisa pembakaran dunia. Tuhan akan menghasilkan sesuatu yang indah dari sisa-sisa kebakaran dunia yang lama. Ratapan dunia akan diubah menjadi sukacita. Roh pujian akan menggantikan beban penganiayaan. Umat benih kerajaan akan disebut pohon kebenaran, tanaman Tuhan untuk kemuliaan Tuhan. Mereka akan membangun kembali sisa-sisa lama dan membangkitkan tempat-tempat yang tadinya tandus dan hancur. Mereka akan membangun kembali kota-kota yang runtuh dan hancur bagi banyak generasi (Yesaya 61). Memang, 'untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.' (Kisah 14:22b).

Tabernakel Festival Penuaian Akhir – Penuaian besar di bumi segera datang. Tidak ada yang agamawi dalam penuaian besar ini. Seratus persen nyata di setiap hal. Bahkan mereka bukan lagi sebagai 'orang Kristen' yang kita kenal saat ini. Banyak kumpulan orang yang datang kepada Tuhan dan tidak ada seorangpun yang pergi ke 'gereja.' Ini benar-benar realita untuk menjadi gereja yang sesungguhnya, yang merupakan Tubuh Kristus di bumi yang langsung terhubung dengan Kepala, Yesus Kristus. Merupakan kehidupan nyata akan kehadiran Tuhan di dalam dan di antara para umat-Nya yang menyatakan kerajaan sorgawi-Nya yang akan memasuki setiap aspek dan segi di dunia ini. Inilah kerajaan-Nya di bumi seperti di sorga. Inilah dimana orang-orang berkumpul untuk menyembah Tuhan dalam hadirat-Nya. Inilah dimana para keluarga berdoa bersama dan membagikan firman bersama-sama. Inilah dimana orang-orang berkumpul dalam kantor-kantor bisnis untuk berdoa dan menyembah dalam hadirat-Nya. Inilah dimana para bapa-bapa dan ibu-ibu mengajarkan cara-cara kerajaan Allah dalam kehidupan ke para anak-anaknya. Inilah dimana para keluarga besar dan seluruh suku berkumpul bersama di gedung-gedung kosong, di bawah pohon-pohon, atau di pantai-pantai – di 'bintik-bintik kebun' penyediaan Ilahi ada.
Pembersihan besar sudah dimulai. Penganiayaan yang merupakan penghakiman-pembersihan datang atas para individu dan suku-suku yang tidak termasuk yang apa yang baru tersebut. Banyak dari kita telah mengalami baik impartasi kehidupan sorgawi Tuhan dan penghancuran kehidupan yang tandus yang akan membuat kita berlutut, atau tersungkur secara terus-menerus saat kehidupan lama kita dikelupas selapis-demi-selapis dalam rangka untuk terus dimurnikan dalam kehidupan berada dalam Yesus Kristus.
Penghakiman atas anak-anak Tuhan itu terus akan memburu kita, yang mana ini merupakan pembentukan kita untuk menjadi bejana-bejana mulia-Nya untuk membawa kemuliaan Tuhan. Penghakiman atas mereka yang tidak mau kembali kepada Tuhan merupakan pemusnahan yang terus akan dilakukan yang bisa berupa kematian yang belum waktunya (prematur). Anak-anak yang Tuhan kasihi terus akan diburu dengan penghakiman ini. Anak-anak kejahatan yang tidak mau berbalik kepada Yesus Kristus harus menghadapi maut sebagai upah dosanya.
Jadi, musim penghakiman-pembersihan mengawali penanaman kerajaan Allah yang mendunia, baik berupa pemurnian bagi anak-anak Tuhan dan pemurnian bumi, sewaktu api Allah memusnahkan apa yang dibangun oleh musuh.

Seperti terjadi ke individu, demikian juga yang terjadi bagi suku-suku dan bangsa-bangsa – Setiap suku atau bangsa yang tidak menjadi kerajaan Allah dalam budaya sorgawi kerajaan Allah tidak akan bertahan terhadap perubahan budaya karena pengaruh budaya kafir. Kekacauan besar yang belum terjadi akan datang seperti yang tertulis di Alkitab dan tidak ada apa pun yang meninggikan diri menentang Tuhan yang akan bertahan.

PERSIAPKAN SEKARANG – WAKTUNYA SINGKAT
Dengarkan suara Tuhan yang ada dalam diri kita yang mengatakan apa yang harus dilakukan dalam mempersiapkan diri. Tuhan itu kalau berbicara sepotong demi sepotong: 'Sekarang ini rendahkan dirimu; bertobat atas kehidupan cara-cara agamawi yang jahat dan sekuler yang menuruti keinginanmu dan rancanganmu sendiri yang tidak ada kaitannya dengan Tuhan. Bawa seluruh hidupmu ke mezbah rohani Saya dan tinggalkan di situ. Saya akan membalasnya,' kata Tuhan.
Berdoalah dengan segenap hati model doa yang Yesus berikan kepada kita. Jadikan setiap bagian menjadi nyata. Misalnya, saat mengatakan 'Bapa kami yang di sorga', yakinkan bahwa apa Dia benar-benar sebagai Bapa kita? Apa itu artinya bagi kita? Saat kita mengatakan, 'Dikuduskanlah nama-Mu,' apa nama-Nya benar-benar kudus dan begitu kita hormati di atas segala sesuatu? Renungkan setiap bagian doa dan selidiki diri kita untuk mnjadikannya itu nyata dan benar di dalam diri kita.

Bapa kami yang di sorga,
Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
Dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Jika kita mau dari dalam hati kita sungguh-sungguh berdoa seperti yang Yesus katakan itu, kita sesungguhnya sedang menyelaraskan diri kita dengan kerajaan Allah di bumi. Saat kita terselaras sempurna dengan Tuhan dan kerajaan-Nya, Dia akan menuntun kita dan memberdayakan kita untuk menghidupi kehidupan Yesus dalam menegakkan kerajaan-Nya di bumi. Kita benar-benar menjadikan budaya kerajaan Allah tertanam di dunia – benih yang akan menumbuhkan kerajaan dari sorga di dunia.
Tidak ada kehidupan lain yang lebih berharga yang bisa dihidupi di bumi ini. Tidak ada kehidupan yang lebih berarti, Tidak ada hal yang akan lebih memuaskan dan tergenapkan, lebih utuh dalam bersukacita dan damaisejahtera dibandingkan benih yang menumbuhkana kerajaan Allah di bumi.
Seluruh bumi sedang mengerang dan mengeluh menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.

'Terimakasih Tuhan, atas panggilan dan telah memilih kami sebagai bejana-Mu yang bersedia menjadi benih-benih kerajaan-Mu yang ditanamkan di bumi ini. Engkau layak Tuhan, menerima persembahan tubuh kami yang kudus sebagai anak-anak-Mu, sebagai hamba yang terikat bagi-Mu. Sesungguhnya, Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.'